Ruang Lingkup Pekerjaan Instalasi Listrik
I. PEMBANGKIT
Secara
umum semua pembangkit menggunakan generator singkron, untuk memproduksi listrik
3 phase. Namun generator yang ada pada pembangkit saat ini mempunyai output
rata-rata 23 kv.
Tegangan
23 kv tersebut tidak cukup besar jika dialirkan melalui system transmisi untuk
di kirim ke kot-kota yang jaraknya jauh. Jika dikirim akan terjadi loss
tegangan (kehilangn tegangan), untuk mengatasinya output 23 kv dinaikan
berkali-kali lipat oleh trafo step up dan selanjutnya dikirim, ditransmisikan menuju
pusat beban (gardu induk) kekota-kota. Trafo step up menaikan tegangan dari 23
kv menjadi 150 kv-500 kv
·
Instalasi pelayanan di
dalam pembangkit
Biasanya menggunakan salah satu generator
yang ada pada pembangkit digunakan untuk menyalakan pompa air, lampu
penerangan, motor listrik, dll.
·
Instalasi arus searah
Instalasi ini berupa pengisian baterai dan
juga batereinya sekaligus. Instalasi ini digunakan untuk pelayanan, motor DC
pada PMT (pemutus), Motor DC Pada peralatan control dll.
II. TRANSMISI
Pada dasarnya
energy listrik hanya bisa disalurkan melalui penghantar. Pengiriman energy
listrik dari gardu induk pembangkit menuju gardu induk beban (di kota-kota)
melalui saluran transmisi yang disebut SUTET. Saluran udara teganangann ekstra
tinggi dan juga SUTT saluran udara tegangan tinggi. KOde tegangannya adalah 150
kv-500 kv tegangan dari generator dinaikan melalui trafo step up, agar proses
transmisi tidak terjadi loss tegangan. SUTET dan SUTT adalah instalasi menara
listrik dengan jenis kabel yang khusus. Instalasinya dibuat denganketinggian
tertentu, jauh dari pemukiman agar tehindar dari paparan medan eloktromagnetik.
Energi listrik setelah dari SUTET atau SUTT masuk ke gardi induk untuk di
tirunkan tegangan dari 150-500 kv menjadi
20-60 kv, oleh trafo step down
setelah itu baru di distribusikan.
III. DISTRIBUSI
Sesuai
namanya distribusi berarti membagi atau menyalurkan. Pada system distribusi
energi listrik dibagi menuju ke
beban-beban (trafo distribusi) agar merata , seimbang . Arus tegangan dan parameter lainnya bisa
diukur di gardu induk (switch yeard). Instalasinya berupa tegangan menengah TM,
dengan orde tegangan 20 kv-60 kv. Instalasi TM adalah tiang betonyang di
lengkapi dengan kelengkapanya (suporting pole) yaitu travest, upperlink,
isolator, cut off, arester, trafo distribusi/trafo TM, panel distribusi
tegangan rendah, dll.
Out put tegangan pada sisi
sekunder trafo distribusi adalah tegangan yang sudah familiar dengan konsumen
yaitu 380 v antar phase dan 220 v phase terhadap netral. Di negara kita
menganut sistem distribusi 3 phase 4 kawat, yaitu RSTM. Listrik dari sisi
sekunder trafo distribusi atau trafo TM di atur (dibagi, diukur, disalurkan)
melalui panel distribusi tegangan rendah.
LVDP berisi
busbar, breaker, mccb, alat ukur, sekering. Listrik dari LVDP disalurkan
melalui sistem tegangan rendah berupa tiang beton dan kabel TIC melalui
penyulang tegangan rendah listrik disalurkan menuju ke konsumen (industri,
sosial, perumahan, bisnis, dll.
VI.PEMANFAATAN
tenaga listrik di awali dengan output trafo TM.menuju ke gardu distribusi LUMDP(low voltage medium distribusi panel) dan menuju ke jaringan tegangan rendah. pada jaringan tegangan rendah JTR range teganganya adalah 380v antara phase dan 220v phase terhadap netral. instalasi JTRberupa:tiangbeton,tiang besi,strain clamp.kabel TIC( twisled insulated cable) menuju ke konsume-konsumen.instalasi JTR pada konsumen di awali dari penyulang/feeder JTR, kabel TIC, APP(alat pengukur dan pembatas) berupa kwh meter dan MCB, PHB/papan hubung bagiberupa boxzekring/box MCB, sirkuit percabangan hingga ke sirkuit akhir.
VI.PEMANFAATAN
tenaga listrik di awali dengan output trafo TM.menuju ke gardu distribusi LUMDP(low voltage medium distribusi panel) dan menuju ke jaringan tegangan rendah. pada jaringan tegangan rendah JTR range teganganya adalah 380v antara phase dan 220v phase terhadap netral. instalasi JTRberupa:tiangbeton,tiang besi,strain clamp.kabel TIC( twisled insulated cable) menuju ke konsume-konsumen.instalasi JTR pada konsumen di awali dari penyulang/feeder JTR, kabel TIC, APP(alat pengukur dan pembatas) berupa kwh meter dan MCB, PHB/papan hubung bagiberupa boxzekring/box MCB, sirkuit percabangan hingga ke sirkuit akhir.
Komentar
Posting Komentar